Samudera memiliki kesempatan untuk bisa mengering
Dahan pun mampu patah jika ia bosan
Tanah pun bisa tandus kalau ia mau
Tapi kesetiaanmu tiada batas
Hujan bisa bosan jatuh kebumi kalau ia kecewa
Rumput bisa bosan kalau dipaksa untuk terus menghijau
Air mungkin bosan jika harus mengalir dari tempat tinggi ketempat yang lebih rendah
Namun cintamu tak pernah ada ujungnya
aku tak pernah bisa memaksa langit selalu biru
Pelangi selalu berwarna
Cinta selalu menggairahkan
Rindu selalu menghujam
Suka selalu bergejolak
Rayuan selalu indah
Tapi aku selalu bisa memaksakan hatiku untukmu bahkan sampai cinta selesai berpuisi
Bukankah aku adalah keledai yang bodoh?
Bukankah aku ini si kancil yang licik?
Bukankah aku hanyalah buaya yang dungu?
Bukankah aku tak lebih dari seekor lebah yang pengecut?
Bukankah aku cicak yang tak tahu diri?
Engkau tetaplah engkau disana
Dengan segala batasan dan kekurangan
Dengan segala ketidaksempurnaanmu
Dengan segala ketidakpantasanmu
Tersenyum...
Karena kau tidak pernah mencari yang terbaik
Tapi berusaha melakukan yang terbaik
Akulah segala keterbatasan dan alasan itu
walau sedikit, walau seujung kuku, tapi selalu tumbuh