Saya rindu ayah
Yang dengan ikhlas
menyumbangkan satu sel sperma diantara jutaan sperma lainnya
Saya kangen ibu
Yang dengan ikhlas
merelakan sel telurnya untuk dibuahi
Saya rindu ayah
Yang dengan berita
kehadiran saya, otaknya langsung berfikir untuk mempertahankan saya
Saya kangen ibu
Yang dengan berita
kehadiran saya, nuraninya langsung lembut dan penyayang
Saya rindu ayah
Yang dengan kehadiran
saya di muka bumi, ia menyambutnya dengan nama Tuhan
Saya kangen ibu
Yang dengan kehadiran
saya di muka bumi, betapapun perih vagina itu saya lalui, saya tendang, saya
robek, ia tetap tersenyum bahagia
Saya rindu ayah
Yang tidak tahu dirinya
saya menangis kehausan, ia berfikir keras bagaimana caranya susu itu bisa hadir
dikerongkongan saya
Saya kangen ibu
Yang tidak tahu dirinya
saya menangis kehausan, ia tidak pernah marah tidur malamnya terganggu
Saya rindu ayah
Yang dengan tegasnya
menyuruh saya untuk menjadi pemberani, tangguh, tidak cengeng, disiplin
Saya kangen ibu
Yang dengan lembutnya
mengajarkan saya untuk menjadi dewasa, penyayang, penyabar
Saya rindu ayah
Yang dengan tegas
menjawab ya walau tak tahu bagaimana mewujudkannya
Saya kangen ibu
Yang dengan tegas
menjawab jangan walau sebenarnya ingin berkata ya karena begitu mengkhawatirkan
saya
Seribu kali saya berkata
rindu dan kangen,
Sesungguhnya berjuta-juta
kali lipat kata itu telah kalian ungkapkan tanpa harus didengar
Tak perlu menjadi
siapapun, kalian sudah begitu sempurna dalam hidup saya
Terima kasih untuk semua
yang telah kalian berikan
pernikahan kalian
cinta kalian
pengorbanan kalian
darah kalian
gen kalian
kebahagiaan kalian
terkadang saya berfikir,
untuk membalas kebaikan kalian yaitu dengan menjadi orang tua seperti kalian
(tengah malam di suatu
malam
Sambil berurai air mata
di sudut kamar kos
Menahan rindu)