Have you ever?
Pernah gak sih kita ngerasa
jadi orang paling sengsara sedunia? Jadi orang paling menyedihkan? Jadi orang
paling gak berguna sedunia?
Pernah gak sih kita merasa akan
menjadi bahagia kalo kita punya gadget-gadget keluaran terbaru?
Kalo kita kekampus pake
baju-baju branded?
Kalo kita kekampus gak
kepanasan karena bawa mazda2 warna merah?
Pernah gak sih ngerasa kita
akan bahagia kalo kita berteman sama si dia yang terkenal, si dia yang cantik,
si dia yang kaya, si dia yang ganteng?
Pernah gak sih kita berfikir
kita akan bahagia kalo kita sekolah di sekolah itu yang terkenal, dikampus itu
yang terkenal, atau pernah gak sih terbersit di otak kita
“coba kalo aku sepintar dia,
pasti aku...”
“coba kalo ortu gue kaya ortu
nya dia pasti gue bakal punya...”
“coba kalo otak gue kaya dia,
hmmm pasti gue bakal jadi...”
Atau pernah gak sih kita mikir
kalo aja kulit gue
perawatan kayak dia”
“ kalo aja alis gue kayak dia,
mata gue, hidung gue, bibir gue, kayak dia”
Atau pernah gak sih –walaupun sesekali-
kita menggerutu dalam hati
“yailaah, duit jajan Cuma segini,
yailaah ortu gue gak banget sih, minta ini gak dikasih, minta itu gak dikasih”
atau kita akan merasa bahagia kalau kita sudah pernah kesini, ke tempat itu, kesana
Sementara...
Mungkin diluar sana banyak sekali orang yang menginginkan
berada diposisi kita sekarang
Tugas kita Cuma satu, bersyukur. Selesai
Kita sekarang, apapun keadaan
kita, seperti apa latar belakang keluarga kita, apapun yang melekat didalam
diri kita, Tuhan Cuma minta satu hal
God just asks us to be the best version of ourselves
Apakah kita lupa sebagai umat
muslim, beberapa ribu tahun yang lalu, ada seorang pilihan Tuhan, manusia
pilihan Tuhan, manusia suci, manusia yang dijamin masuk istanaNya, yang kita
belum pernah bertemu dengannya, yang mendoakan kita, memikirkan kita, disela
sakaratul maut nya, beliau berkata “Ummatku, Ummatku, ya Ummatku”
Keadaan kita sekarang, bukan
karena kelalaian kita dimasa lalu, bukan karena kebodohan kita dimasa lalu,
bukan karena kecerobohan kita dimasa lalu, tapi karena Tuhan yang menempatkan kita
ditempat terbaik menjadi kita yang sekarang ini
Melangkah maju kedepan, jangan
lupa siapkan langkah untuk kesebelah kanan, siapkan langkah kesebelah kiri, dan
setengah langkah kebelakang untuk sesekali menengok kebelakang, karena
terkadang mungkin Tuhan tidak mengizinkan kita untuk melangkah kedepan, karena
Ia menyiapkan sesuatu yang sangat spesial dilangkah sebelah kiri, atau Ia yakin
bahwa langkah sebelah kanan lebih baik untuk kita, karena terkadang Ia ingin
mengetahui seberapa kita mengingatNya disela langkah kaki kita.
*bukan untuk menggurui, hanya
ingin berbagi, bahwa segala sesuatu dibumi ini sudah seimbang, tapi jika
berbagi dan melangkah sesama, akan menyeimbangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
masukan yang membangun...